Minggu, 15 November 2009

toekangkeboen: Menjual Tanaman di Internet

(Dipublikasikan oleh: Pustaka Tani 17 Sept.2005)

Ketika Kurniawan Junaedhie bercerita akan menjual tanaman hias di Internet, banyak petani tanaman hias melecehkannya. “Mana ada petani main Internet dan buka Internet, kata mereka,” cerita Mas KJ, demikian biasa bapak dua anak ini disapa. Sekarang omzet toekangkeboen.com sebulan rata-rata Rp 40 juta. Pembelinya berasal dari seluruh Indonesia. Mau pesan tanaman hias klik saja http://www.toekangkeboen.com/!

Kurniawan Junaedhie, mantan wartawan, sudah lama berhobi mengoleksi tanaman hias. Ia terutama mengoleksi tanaman hias jenis Adenium dan Euphorbia, dua jenis tanaman hias yang sedang popular saat ini. “Saya punya puluhan Adenium dan belasan Euphorbia selain tanaman hias lainnya seperti Philodendron, Dracaena,” kata Junaedhie bercerita.

Mei 2004 Junaedhi ditawari oleh pemilik kios tanaman hias tempat ia biasa membeli tanaman hias untuk dikoleksi di kawasan perumahan Bumi Serpong Damai (BSD), apakah berminat menyewa lahan di bursa tanaman hias. Bursa tanaman hias BSD waktu itu di dekat gedung Geman Center.

“Konsep saya simpel saja. Saya mau jual tanaman hias di Internet. Atau dengan kata lain, saya mau mempromosikan sekaligus memasarkan produk-produk saya melalui Internet. Jadilah saya membuat toekangkeboen.com,” kata pemilik situs komersil Internet indokado.com ini.

Tidak semua sependapat dengan gagasan Junaedhi menjual tanaman di Internet. Teman-temannya para petani tanaman hias melecehkannya. Ada teman ahli marketing terkenal (Junaedhie tidak bersedia menyebutkan namanya) berpendapat Junaedhie anti-marketing dan anti-logika.

Semua itu tidak menyurutkannya. Junaedhie memberi dua alasan yang membuatnya terus maju. Pertama, ia senang dengan tanaman hias, tahu dan punya produk tanaman hias. Kedua, ia tahu bagaimana berbisnis di Internet. Situs Indokado.com atau indoflorist.com adalah bukti dari keberhasilan lainnya berdagang di Internet.

Dengan modal awal sekitar Rp 25 juta, untuk sewa saung, membuat bangunan saung, dan beli tanaman awal, sekarang bisnis toekangkeboen.com sudah beraset lebih dari Rp 400 juta, belum termasuk aset fisik, dengan omzet per bulan rata-rata Rp 40 juta.

Sejak diluncurkan toekangkeboen.com, berdatanganlah pembeli-pembeli online dari luar kota, luar Pulau Jawa di seluruh Indonesia. “Yang datang ke saung saya pun kebanyakan dari luar BSD, luar Tangerang, luar kota, bahkan luar pulau,” ungkap KJ.

Sehingga sekarang KJ berani berpromosi, “Siap kirim ke seluruh Indonesia.” Dan memang, “Tiada hari tanpa pengiriman tanaman hias. Hampir setiap hari jadawal padat, begitu istilah kami.” Junaedhie dibantu oleh enam pekerja yaitu dua penjaga saungnya di BSD, dua orang bagian produksi, dan dua orang lagi bagian pengiriman.

Ketika sebelum terjadi tsunami, toekangkeboen.com mengirim ke pembelinya dari Lhokseumawe. Toekangkeboen.com, selain kota-kota di Pulau Jawa, pernah dapat pesanan dari Medan, Binjai, Tanjung Morawa sampai Luwuk di Sulawesi, dan bahkan ke Jayapura.
Sejauh ini KJ tidak kesulitan mengirim orderan. “Ke Jayapura bisa dicapai hanya dua hari saja. Lebih cepat jika pengiriman port-to-port. Maksudnya barang diambil sendiri oleh pembeli di bandara.

KJ yakin bisnis tanaman hias berprospek bagus di masa depan. “Indonesia begitu kaya floranya. Dan lahan juga banyak. Banyak tanaman-tanaman kita dibawa ke luar negeri, kemudian kembali lagi ke sini sudah menjelma menjadi hasil silangan yang mahal harganya,” ujar KJ.

“Sayangnya banyak anak-anak muda Indonesia yang justru malu menjadi petani. Susah benar mencari karyawan yang mau jadi petani. Hanya satu hari atau paling banter satu minggu, mereka keluar, dan memilih mengganggur daripada harus bekerja hanya jadi petani pula. Padahal mereka hanya tamat SLTA,” kata KJ mengeluh.*** (Harry Suryadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar